Bayangkan jika Anda bisa melihat diri Anda dalam dunia animasi yang memikat ala Studio Ghibli. Kini, dengan fitur terbaru dari ChatGPT, hal itu menjadi mungkin. Pada 25 Maret 2025, Sam Altman, CEO OpenAI, mengumumkan peluncuran fitur gambar di ChatGPT yang langsung menjadi viral di seluruh dunia.
Untuk mencoba fitur ini, cukup dengan mengunggah foto diri Anda dan memberikan prompt: “Ubah menjadi gaya Ghibli.” Hasilnya? Gambar bergaya Ghibli yang menggemaskan, meskipun tidak sempurna. Misalnya, tangan muncul di sisi yang salah, dan teks di latar belakang berubah menjadi frasa yang tidak sesuai.

Meskipun hasilnya tidak selalu akurat, pengalaman ini sangat menyenangkan. Ini menunjukkan bahwa teknologi ini masih dalam tahap pengembangan, namun tetap menawarkan hiburan dan keajaiban bagi penggunanya.
Tapi… Bagaimana dengan Hak Cipta Studio Ghibli?
Di balik kehebohan ini, muncul juga kontroversi yang patut diperhatikan.
Studio Ghibli selama ini dikenal tidak mengomersialkan lisensi karakternya secara bebas, dan sangat berhati-hati dalam menjaga integritas artistik dan nilai-nilai orisinalitas mereka. Namun, dengan semakin banyaknya AI yang meniru “Ghibli style” tanpa izin resmi, muncul perdebatan etika:
- Apakah pantas AI menggunakan style artistik tanpa persetujuan penciptanya?
- Apakah ini termasuk pelanggaran hak cipta atau hanya “inspirasi”?
Bahkan para penggemar fanatik Ghibli pun terpecah: sebagian menikmati karya buatan AI, sebagian lain menganggapnya sebagai bentuk eksploitasi estetika Ghibli tanpa penghormatan pada nilai seni aslinya.
Studio Ghibli sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait tren ini, namun banyak pengamat seni dan hukum mulai menyerukan perlindungan terhadap “gaya visual” sebagai bentuk kekayaan intelektual non-tradisional.
Apakah Anda tertarik untuk mencoba fitur ini dan melihat versi Ghibli dari diri Anda sendiri? Meskipun hasilnya mungkin tidak sempurna, pengalaman ini pasti akan membawa senyuman dan keajaiban dalam hari Anda.
Baca Juga: CITCOM CONNEXT 2025: Event Teknologi Terbesar Hadir di Bandung, Siap Dorong Revolusi AI Indonesia